Technology Computer Tech3
Teknologi memang sudah menjadi kebutuhan yang dimana teknologi tersebut bisa mempermudah kehidupan kita, baik dari segi kesehatan, perkerjaan dan lain sebagainya. selama teknologi itu memberikan kemanfaatan yang luas bagi orang banyak, dan tidak merusak natural law... harus kita dukung dan apresiasi setinggi-tingginya TECHNOLOGY COMPUTER TECH3 "Start from gadget, computer, games,handphone, etc."
Selasa, 14 Oktober 2014
Jumat, 17 Januari 2014
Kamis, 26 Desember 2013
Tutorial Gratis
Membangun Webserver IIS7 windows 7 Download Gratis
Paduan WabMatrix Download Gratis
Dasar Belajar Visual Basic Download Gratis
Paduan WabMatrix Download Gratis
Dasar Belajar Visual Basic Download Gratis
Selasa, 24 Desember 2013
WEB SERVER IIS 7 WINDOWS 7
1.Internet Information Services (IIS)
IIS atau Internet Information Services adalah sebuah HTTP web
server seperti Apache yang digunakan dalam sistem operasi server
Windows, mulai dari Windows NT 4.0 Server, Windows 2000 Server
atau Windows Server 2003. Layanan ini merupakan layanan
terintegrasi dalam Windows 2000 Server, Windows Server 2003 atau
sebagai add-on dalam Windows NT 4.0.
IIS ini juga berfungsi sebagai pendukung protokol TCP/IP yang
berjalan dalam lapisan aplikasi (application layer). IIS juga menjadi
fondasi dari platform Internet dan Intranet Microsoft, yang
mencakup Microsoft Site Server, Microsoft Commercial Internet
System dan produk-produk Microsoft BackOffice lainnya.
IIS telah berevolusi semenjak diperkenalkan pertama kali pada
Windows NT 3.51 (meski kurang banyak digunakan) hingga IIS versi
6.0 yang terdapat dalam Windows Server 2003. Versi 5.0
diintegrasikan dalam Windows 2000, sedangkan Windows XP
Professional memiliki IIS versi 5.1. Windows NT 4.0 memiliki versi
4.01 yang termasuk ke dalam add-on Windows NT Option Pack.
Dalam Windows NT 4.0 Workstation atau Windows 95/98, IIS juga
dapat diinstalasikan sebagai Microsoft Personal Web Server (PWS).
Versi IIS
IIS tersedia dalam beberapa versi dan sistem operasi sebagai berikut:
* IIS 1.0 untuk Windows NT 3.51, yang tersedia sebagai tambahan
yang gratis.
* IIS 2.0 untuk Windows NT 4.0
* IIS 3.0 untuk Windows NT 4.0 Service Pack 3
* IIS 4.0 untuk Windows NT 4.0 Option Pack
* IIS 5.0 untuk Windows 2000 (Professional dan Server)
* IIS 5.1 untuk Windows XP Professional dan Windows XP Media
Center Edition
* IIS 6.0 untuk Windows Server 2003 dan Windows XP Professional
x64 Edition
* IIS 7.0 untuk Windows Server 2008 dan Windows Vista (Edisi
Business, Edisi Enterprise, dan Ultimate)
* IIS 7.5 untuk Windows Server 2008 R2 dan Windows 7
Fitur IIS
* Terintegrasi dengan Windows NT secara penuh (sistem keamanan,
auditing, dan izin akses NTFS).
* Mendukung penuh protokol HTTP versi 1.1.
* Sudah mencakup protokol FTP.
* Dukungan terbatas untuk protokol SMTP.
* Dukungan untuk protokol NNTP.
* Dukungan untuk protokol keamanan SSL.
* Dapat digunakan sebagai platform di mana aplikasi web berjalan,yakni dengan menggunakan Active Server Pages (ASP), ASP.NET, Internet Server API (ISAPI), Common Gateway Interface (CGI),
Microsoft .NET Framework, Microsoft Visual Basic Scripting
(VBScript), JScript, dan beberapa bahasa skrip yang dapat
diinstalasikan seperti Perl atau PHP.
* Mengizinkan aplikasi web untuk dijalankan sebagai proses yang
terisolasi dalam ruangan memori yang terpisah untuk mencegah
satu aplikasi membuat crash aplikasi lainnya.
* Dapat diatur dengan beberapa cara: Microsoft Management
Console, via web browser, atau menggunakan skrip Windows
Scripting Host.
* Bandwidth throttling yang dapat mencegah sebuah situs web
memonopoli bandwidth yang tersedia.
Keamanan IIS
Kritik yang dialamatkan untuk IIS edisi awal adalah banyaknya
kerentanan (vulnerability) yang ada di dalamnya, khususnya untuk
masalah CA-2001-19 yang kemudian dieksploitasi oleh worm Code
Red. Akan tetapi pada versi 6.0 dan 7.0 kini tidak memiliki masalah
dengan kerentanan seperti ini. Dalam IIS 6.0, Microsoft memilih
untuk mengubah kelakukan ISAPI handler yang terinstalasi
sebelumnya, yang ditengarai menjadi sumber masalah keamanan
dalam versi 4.0 dan 5.0, sehingga dapat mengurangi potensi
serangan terhadap IIS. Selain itu, IIS 6.0 menambahkan sebuah fitur
yang disebut sebagai "Web Service Extensions" yang mencegah IIS
untuk menjalankan program apapun tanpa izin yang eksplisit dari
administrator.
Dalam versi terbaru, versi 7.0, komponen dalam IIS pun kini telah
dimodularkan sehingga hanya komponen yang dibutuhkan saja yang
akan diinstalasikan oleh Windows, sehingga dapat mengurangi
potensi serangan. Selain itu, IIS 7.0 juga menawarkan fitur
keamanan seperti URLFiltering yang dapat menolak URL-URL tertentu
berdasarkan peraturan yang didefinisikan oleh pengguna.
Normalnya, IIS 5.1 dan versi sebelumnya menjalankan situs Web di
bawah akun SYSTEM, sebuah akun default yang ada di dalam
Windows yang memiliki hak akses super user.
Hal ini berubah pada versi 6.0, di mana semua proses penanganan
permintaan dilakukan oleh akun NETWORK SERVICES yang memiliki
hak yang jauh lebih sedikit ketimbang SYSTEM sehingga bila ada
kerentanan dalam sebuah fitur atau kode yang dibuat sendiri, maka
hal tersebut tidak akan membuat sistem crash.
IIS 6.0 juga menawarkan stack HTTP modus kernel baru yang
memiliki parser HTTP yang lebih ketat serta menawarkan fungsi
response cache untuk konten statis dan dinamis.
2. Installasi IIS pada Windows 7
Sebelum Anda mulai menggunakan IIS pada Windows 7 yang Anda
gunakan, pastikan bahwa di komputer anda tidak terpasang web
server lainnya, misalnya saja web server Apache. Jika ada maka Anda
harus mematikan terlebih dahulu service web server lainnya tersebut.
Hal ini untuk mencegah terjadinya bentrok dengan IIS.
Berikut ini urutan langkah untuk meng-install IIS pada Windows 7.
1. Klik Start > Control Panel > Program > Turn Windows Feature
On or Off
2. Aktifkan Internet Information Service lalu WWW Service >
Application Development Futures. Seperti tampak pada gambar
berikut ini.
3. Tunggu sampai proses instalasi selesai. Jika sudah, cobalah
untuk membuka browser internet yang biasa Anda gunakan lalu
akses ke alamat:
http://localhost atau http://127.0.01
4. Jika instalasi IIS sukses maka pada web browser akan tampil
halaman awal IIS seperti tampak pada gambar berikut ini.
5. Setelah proses instalasi ini, secara default di drive C Anda akan
menemukan sebuah folder baru yaitu C:\inetpub\wwwroot.
Folder wwwroot ini adalah folder utama untuk menyimpan file-file
website yang akan dibuat selanjutnya.
3. Installasi PHP pada IIS7
IIS7 tidak akan bisa membaca script PHP, karena IIS7 dibuat untuk
bekerjasama dengan bahasa ASP.Net. Agar IIS bisa membaca script
PHP maka Anda harus menginstall PHP di windows terlebih dahulu.
Berikut ini urutan langkahnya.
1. Download file installer PHP di alamat:
http://php.net/downloads.php
Sebaiknya Anda memilih tipe file installer .exe agar proses
installasi nantinya lebih mudah.
2. Berikutnya jalankan file instalasinya seperti halnya Anda menginstall
software di Windows.
3. Pada Web Server Setup, pilih IIS FastCGI lalu klik Next.
4. Pada Choose Items to Install, pilih semua feature lalu klik Next.
5. Ikuti Wizard selanjutnya dan tunggu proses intalasi hingga
selesai.
6. Setelah proses instalasi selesai Anda dapat mulai membuka
console IIS dengan menggunakan IIS Manager. IIS Manager ini
dapat Anda akses dari Administrative Tools atau bisa juga
dengan cara cepat yaitu klik Start Button lalu ketikan IIS. Pada
daftar pencarian yang tampil, klik pada pilihan Internet
Information Services (IIS) Manager.
7. Berikutnya akan tampil interface IIS. Klik pada pilihan Hendler
Mappings.
8. Klik menu Add Script Map.
9. Berikutnya akan tampil kotak dialog Add Script Map seperti
gambar berikut ini.
Penjelasan pada kotak dialog tersebut adalah sebagai berikut:
* Request Path: Ekstensi yang akan kita tambahkan, dalam hal
ini tentu saja php.
* Executable: File php-cgi.exe yang berada pada folder dimana
terdapat installer PHP.
* Name: Isikan nama ini secara bebas atau biarkan secara
default.
10. Setelah selesai klik tombol OK. Jika muncul kotak dialog alert,
klik saja tombol Yes untuk mengabaikannya.
11. Berikutnya adalah menambahkan default document pada IIS
(dengan asumsi default dokumen tersebut belum ada), yaitu
dengan meng-klik pilihan Default Document.
12. Pada Action, klik Add lalu ketik index.php. Ini berfungsi agar IIS
bias membaca default document index.php.
13. Berikutnya cobalah untuk membuat file dengan nama:
phpinfo.php
isikan dengan script:
<?php phpinfo(); ?>
Dan simpan di folder:
Wwwroot
14. Langkah terakhir buka internet browser lalu akses ke alamat:
http://localhost/phpinfo.php
15. Jika pada browser sudah muncul tampilan seperti gambar berikut
ini, maka instalasi PHP pada IIS7 telah selesai dan sukses.
4. Installasi MySQL
Jika anda ingin membuat website yang membutuhkan database
sebagai media penyimpan data, maka Anda juga bisa menggunakan
MySQL. Caranya sebagai berikut.
1. Download MySQL Installer di alamat:
http://mysql.com/downloads
2. Berikutnya jalankan instalasi seperti biasa hingga selesai.
3. Pada MySQL Server Instance Configuration, pilih Detail
Configuration agar Anda bisa langsung mengatur konfigurasi
MySQL.
4. Pada bagian set the Windows options, ceklist pada Include Bin
Directory in Windows PATH, tujuannya supaya langsung
menambahkan Path pada Environment Variables.
5. Pada bagian set the security options, tentukan password MySQL
(user = root).
6. Langkah terakhir adalah execute lalu tunggu sampai proses
installasi selesai.
7. Sampai tahap ini MySQL sudah bisa di gunakan.
5. Menggunakan Aplikasi GUI
untuk MySQL
Penggunaan MySQL Query Browser
penggunaan perintah-perintah MySQL untuk menambah privileges, dumping, create database, dll.
Jadi saya lebih memilih untuk menggunakan aplikasi GUI seperti
misalnya MySQL Query Browser atau phpMyAdmin.
contoh gunakan adalah MySQL Query
Browser. Cara penggunaannya sebagai berikut.
1. Download MySQL Query browser di alamat:
http://dev.mysql.com/downloads/
2. Setelah download selesai jalankan instalasi seperti biasa.
3. Setelah proses instalasi selesai, jalankan MySQL Query Browser
dengan meng-klik Start > MySQL > MySQL Query Browser.
4. Kotak dialog pertama yaitu kotak dialog login ke MySQL Server
Instance akan ditampilkan.
5. Pada kotak dialog ini masukan user dan password MySQL yang
telah dibuat sebelumnya.
6. Untuk Default Schema, bisa di isikan dengan bebas. Klik tombol
OK jika sudah.
7. Berikutnya console utama akan ditampilkan. Untuk membuat
database baru, Klik kanan pada database lalu klik pada pilihan
Create Schema
8. Ketikan nama database yang Anda inginkan dan sampai tahap ini
database baru telah berhasil dibuat.
9. Berikut adalah melakukan proses import dari database yang
telah dibuat sebelumnya.
10.Klik kanan Database yang baru saja dibuat lalu klik pada pilihan
Make Default Schema.
11.Klik File > Open Script, lalu pilih file .sql yang ingin di restore.
12.Sekarang kita tinggal Execute untuk mengimport file .sql pada
database PHP
6. Menggunakan BlogEngine.Net
BlogEngine.net adalah suatu aplikasi web yang dibuat dengan
menggunakan teknologi ASP.Net. Aplikasi web ini merupakan proyek
open source yang jelas kodenya dapat dimodifikasi, dirubah, dan
ditambahkan sesuai dengan kebutuhan dengan mengikuti lisensi yang
berlaku.
BlogEngine.Net biasa ditandem dengan database SQL Server, namun
sisi menariknya adalah aplikasi web ini juga dapat berjalan tanpa
database, tapi menggunakan XML sebagai penggantinya.
Instalasi BlogEngine.Net pada IIS
Berikut ini panduan dasar cara menggunakan BlogENgine.Net pada
web server IIS.
1. Download versi terbaru engine BlogEngine.Net di alamat:
http://www.codeplex.com/blogengine
2. Setelah proses download selesai buat sebuah folder baru dengan
nama folder bebas didalam folder inetpub.
3. Ekstrak seluruh isi dari file yang telah didownload kedalam folder
baru tersebut.
4. Sebagai contoh, disini saya membuat folder BlogEngine.Web.
5. Berikutnya buka IIS Manager.
6. Klik kanan Default Web Site > Add Application.
7. Pada kotak dialog Add Application yang tampil, isi alias dengan
nama bebas lalu tentukan juga physical path-nya, yaitu folder
baru didalam folder inetpub yang telah Anda buat sebelumnya.
8. Sebagai contoh, saya membuat Alias blogengine dan
menentukan Physical path:
C:\inetpub\BlogENgine.Web
9. Klik tombol OK untuk menutup kotak dialog tersebut.
10.Sampai tahap ini, proses instalasi telah selesai.
11.Buka Internet Browser favorit Anda lalu akses ke alamat:
http://localhost/blogengine
12.Tampilan awal yang akan Anda dapatkan tampak seperti gambar
berikut ini.
Jika setelah instalasi Anda mendapatkan pesan kesalahan (error)
seperti tampak dalam gambar berikut ini, artinya Anda perlu untuk
mengatur seting permission.
Cara untuk mengatur seting permission tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Buka IIS Manager > Pilih Aplikasi blogenine > Edit Permission
2. Pada tab Security > Klik Edit > Klik Add > Ketik Network Service
> OK.
3. Pada Permission for Network Service tambahkan opsi full control.
4. Begitu juga pada Permission for User tambahkan opsi full control.
5. Klik tombol OK untuk menutup kotak dialog Permissions
tersebut.
6. Dan sekarang mestinya Anda sudah bisa mengakses halaman
utama BlogEngine.Net di alamat:
http://localhost/blogengine
Konfigurasi BlogEngine.Net
Setelah BlogEngine.Net berhasil dijalankan pada IIS, berikutnya
adalah mengatur beberapa konfigurasi awal. Caranya sebagai berikut.
1. Login pada http://localhost/blogengine
2. Untuk masuk ke halaman administrator BlogENgine.Net gunakan
credential berikut ini:
* User: admin
* Password: admin
Dengan alasan keamanan, password admin yang merupakan
password default ini sebaiknya segera diganti.
3. Setelah login, di bagian kanan Anda akan mendapatkan menu
untuk Administrator seperti tampak pada gambar berikut ini.
Keterangan untuk menu tersebut adalah sebagai berikut:
* Add Entry: untuk membuat tulisan baru.
* Blogroll: untuk menambah weblink.
* Controls: untuk konfigurasi tulisan, dll.
* Categories: untuk mengelola kategori tulisan.
* Pages: untuk membuat dan mengelola halaman.
* Referrer : Untuk mengetahui darimana saja blog kita diakses.
(Traking)
* Settings: untuk mengatur nama blog, deskripsi, theme, dll.
* Profiles: untuk mengelola profile user.
* Users : untuk mengelola user.
* Comments: Mengelola Komentar
* Extensions : untuk mengelola extension (plugins).
* Change Password: Untuk merubah password user.
Cobalah untuk mengakses menu-menu tersebut untuk melihat
beragam seting yang ada didalamnya. Jika Anda terbiasa
menggunakan aplikasi web seperti misalnya Wordpress, maka
setidaknya Anda akan memahami seting-seting yang terdapat
didalam menu-menu tersebut.
Mengubah Theme BlogEngine.Net
Seperti halnya aplikasi web lainnya, BlogEngine.Net juga mendukung
theme untuk mempercantik tampilan situs Anda. Cara mengganti
theme ini adalah sebagai berikut.
1. Download theme yang Anda inginkan di alamat:
http://blogenginetheme.com
http://www.dotnetblogengine.net/page/themes.aspx
2. Setelah download, ekstrak file theme ke folder:
BlogEngine.Web/themes.
3. Berikutnya login kedalam admin panel BlogEngine.
4. Klik pada pilihan Setting. Lalu pada Basic Setting Anda akan
mendapatkan theme yang telah Anda download sebelumnya.
Pilihlah theme yang Anda inginkan.
5. Klik Save Setting.
6. Dan contoh hasil akhirnya dapat Anda lihat berikut ini.
IIS atau Internet Information Services adalah sebuah HTTP web
server seperti Apache yang digunakan dalam sistem operasi server
Windows, mulai dari Windows NT 4.0 Server, Windows 2000 Server
atau Windows Server 2003. Layanan ini merupakan layanan
terintegrasi dalam Windows 2000 Server, Windows Server 2003 atau
sebagai add-on dalam Windows NT 4.0.
IIS ini juga berfungsi sebagai pendukung protokol TCP/IP yang
berjalan dalam lapisan aplikasi (application layer). IIS juga menjadi
fondasi dari platform Internet dan Intranet Microsoft, yang
mencakup Microsoft Site Server, Microsoft Commercial Internet
System dan produk-produk Microsoft BackOffice lainnya.
IIS telah berevolusi semenjak diperkenalkan pertama kali pada
Windows NT 3.51 (meski kurang banyak digunakan) hingga IIS versi
6.0 yang terdapat dalam Windows Server 2003. Versi 5.0
diintegrasikan dalam Windows 2000, sedangkan Windows XP
Professional memiliki IIS versi 5.1. Windows NT 4.0 memiliki versi
4.01 yang termasuk ke dalam add-on Windows NT Option Pack.
Dalam Windows NT 4.0 Workstation atau Windows 95/98, IIS juga
dapat diinstalasikan sebagai Microsoft Personal Web Server (PWS).
Versi IIS
IIS tersedia dalam beberapa versi dan sistem operasi sebagai berikut:
* IIS 1.0 untuk Windows NT 3.51, yang tersedia sebagai tambahan
yang gratis.
* IIS 2.0 untuk Windows NT 4.0
* IIS 3.0 untuk Windows NT 4.0 Service Pack 3
* IIS 4.0 untuk Windows NT 4.0 Option Pack
* IIS 5.0 untuk Windows 2000 (Professional dan Server)
* IIS 5.1 untuk Windows XP Professional dan Windows XP Media
Center Edition
* IIS 6.0 untuk Windows Server 2003 dan Windows XP Professional
x64 Edition
* IIS 7.0 untuk Windows Server 2008 dan Windows Vista (Edisi
Business, Edisi Enterprise, dan Ultimate)
* IIS 7.5 untuk Windows Server 2008 R2 dan Windows 7
Fitur IIS
* Terintegrasi dengan Windows NT secara penuh (sistem keamanan,
auditing, dan izin akses NTFS).
* Mendukung penuh protokol HTTP versi 1.1.
* Sudah mencakup protokol FTP.
* Dukungan terbatas untuk protokol SMTP.
* Dukungan untuk protokol NNTP.
* Dukungan untuk protokol keamanan SSL.
* Dapat digunakan sebagai platform di mana aplikasi web berjalan,yakni dengan menggunakan Active Server Pages (ASP), ASP.NET, Internet Server API (ISAPI), Common Gateway Interface (CGI),
Microsoft .NET Framework, Microsoft Visual Basic Scripting
(VBScript), JScript, dan beberapa bahasa skrip yang dapat
diinstalasikan seperti Perl atau PHP.
* Mengizinkan aplikasi web untuk dijalankan sebagai proses yang
terisolasi dalam ruangan memori yang terpisah untuk mencegah
satu aplikasi membuat crash aplikasi lainnya.
* Dapat diatur dengan beberapa cara: Microsoft Management
Console, via web browser, atau menggunakan skrip Windows
Scripting Host.
* Bandwidth throttling yang dapat mencegah sebuah situs web
memonopoli bandwidth yang tersedia.
Keamanan IIS
Kritik yang dialamatkan untuk IIS edisi awal adalah banyaknya
kerentanan (vulnerability) yang ada di dalamnya, khususnya untuk
masalah CA-2001-19 yang kemudian dieksploitasi oleh worm Code
Red. Akan tetapi pada versi 6.0 dan 7.0 kini tidak memiliki masalah
dengan kerentanan seperti ini. Dalam IIS 6.0, Microsoft memilih
untuk mengubah kelakukan ISAPI handler yang terinstalasi
sebelumnya, yang ditengarai menjadi sumber masalah keamanan
dalam versi 4.0 dan 5.0, sehingga dapat mengurangi potensi
serangan terhadap IIS. Selain itu, IIS 6.0 menambahkan sebuah fitur
yang disebut sebagai "Web Service Extensions" yang mencegah IIS
untuk menjalankan program apapun tanpa izin yang eksplisit dari
administrator.
Dalam versi terbaru, versi 7.0, komponen dalam IIS pun kini telah
dimodularkan sehingga hanya komponen yang dibutuhkan saja yang
akan diinstalasikan oleh Windows, sehingga dapat mengurangi
potensi serangan. Selain itu, IIS 7.0 juga menawarkan fitur
keamanan seperti URLFiltering yang dapat menolak URL-URL tertentu
berdasarkan peraturan yang didefinisikan oleh pengguna.
Normalnya, IIS 5.1 dan versi sebelumnya menjalankan situs Web di
bawah akun SYSTEM, sebuah akun default yang ada di dalam
Windows yang memiliki hak akses super user.
Hal ini berubah pada versi 6.0, di mana semua proses penanganan
permintaan dilakukan oleh akun NETWORK SERVICES yang memiliki
hak yang jauh lebih sedikit ketimbang SYSTEM sehingga bila ada
kerentanan dalam sebuah fitur atau kode yang dibuat sendiri, maka
hal tersebut tidak akan membuat sistem crash.
IIS 6.0 juga menawarkan stack HTTP modus kernel baru yang
memiliki parser HTTP yang lebih ketat serta menawarkan fungsi
response cache untuk konten statis dan dinamis.
2. Installasi IIS pada Windows 7
Sebelum Anda mulai menggunakan IIS pada Windows 7 yang Anda
gunakan, pastikan bahwa di komputer anda tidak terpasang web
server lainnya, misalnya saja web server Apache. Jika ada maka Anda
harus mematikan terlebih dahulu service web server lainnya tersebut.
Hal ini untuk mencegah terjadinya bentrok dengan IIS.
Berikut ini urutan langkah untuk meng-install IIS pada Windows 7.
1. Klik Start > Control Panel > Program > Turn Windows Feature
On or Off
2. Aktifkan Internet Information Service lalu WWW Service >
Application Development Futures. Seperti tampak pada gambar
berikut ini.
3. Tunggu sampai proses instalasi selesai. Jika sudah, cobalah
untuk membuka browser internet yang biasa Anda gunakan lalu
akses ke alamat:
http://localhost atau http://127.0.01
4. Jika instalasi IIS sukses maka pada web browser akan tampil
halaman awal IIS seperti tampak pada gambar berikut ini.
5. Setelah proses instalasi ini, secara default di drive C Anda akan
menemukan sebuah folder baru yaitu C:\inetpub\wwwroot.
Folder wwwroot ini adalah folder utama untuk menyimpan file-file
website yang akan dibuat selanjutnya.
3. Installasi PHP pada IIS7
IIS7 tidak akan bisa membaca script PHP, karena IIS7 dibuat untuk
bekerjasama dengan bahasa ASP.Net. Agar IIS bisa membaca script
PHP maka Anda harus menginstall PHP di windows terlebih dahulu.
Berikut ini urutan langkahnya.
1. Download file installer PHP di alamat:
http://php.net/downloads.php
Sebaiknya Anda memilih tipe file installer .exe agar proses
installasi nantinya lebih mudah.
2. Berikutnya jalankan file instalasinya seperti halnya Anda menginstall
software di Windows.
3. Pada Web Server Setup, pilih IIS FastCGI lalu klik Next.
4. Pada Choose Items to Install, pilih semua feature lalu klik Next.
5. Ikuti Wizard selanjutnya dan tunggu proses intalasi hingga
selesai.
6. Setelah proses instalasi selesai Anda dapat mulai membuka
console IIS dengan menggunakan IIS Manager. IIS Manager ini
dapat Anda akses dari Administrative Tools atau bisa juga
dengan cara cepat yaitu klik Start Button lalu ketikan IIS. Pada
daftar pencarian yang tampil, klik pada pilihan Internet
Information Services (IIS) Manager.
7. Berikutnya akan tampil interface IIS. Klik pada pilihan Hendler
Mappings.
8. Klik menu Add Script Map.
9. Berikutnya akan tampil kotak dialog Add Script Map seperti
gambar berikut ini.
Penjelasan pada kotak dialog tersebut adalah sebagai berikut:
* Request Path: Ekstensi yang akan kita tambahkan, dalam hal
ini tentu saja php.
* Executable: File php-cgi.exe yang berada pada folder dimana
terdapat installer PHP.
* Name: Isikan nama ini secara bebas atau biarkan secara
default.
10. Setelah selesai klik tombol OK. Jika muncul kotak dialog alert,
klik saja tombol Yes untuk mengabaikannya.
11. Berikutnya adalah menambahkan default document pada IIS
(dengan asumsi default dokumen tersebut belum ada), yaitu
dengan meng-klik pilihan Default Document.
12. Pada Action, klik Add lalu ketik index.php. Ini berfungsi agar IIS
bias membaca default document index.php.
13. Berikutnya cobalah untuk membuat file dengan nama:
phpinfo.php
isikan dengan script:
<?php phpinfo(); ?>
Dan simpan di folder:
Wwwroot
14. Langkah terakhir buka internet browser lalu akses ke alamat:
http://localhost/phpinfo.php
15. Jika pada browser sudah muncul tampilan seperti gambar berikut
ini, maka instalasi PHP pada IIS7 telah selesai dan sukses.
4. Installasi MySQL
Jika anda ingin membuat website yang membutuhkan database
sebagai media penyimpan data, maka Anda juga bisa menggunakan
MySQL. Caranya sebagai berikut.
1. Download MySQL Installer di alamat:
http://mysql.com/downloads
2. Berikutnya jalankan instalasi seperti biasa hingga selesai.
3. Pada MySQL Server Instance Configuration, pilih Detail
Configuration agar Anda bisa langsung mengatur konfigurasi
MySQL.
4. Pada bagian set the Windows options, ceklist pada Include Bin
Directory in Windows PATH, tujuannya supaya langsung
menambahkan Path pada Environment Variables.
5. Pada bagian set the security options, tentukan password MySQL
(user = root).
6. Langkah terakhir adalah execute lalu tunggu sampai proses
installasi selesai.
7. Sampai tahap ini MySQL sudah bisa di gunakan.
5. Menggunakan Aplikasi GUI
untuk MySQL
Penggunaan MySQL Query Browser
penggunaan perintah-perintah MySQL untuk menambah privileges, dumping, create database, dll.
Jadi saya lebih memilih untuk menggunakan aplikasi GUI seperti
misalnya MySQL Query Browser atau phpMyAdmin.
contoh gunakan adalah MySQL Query
Browser. Cara penggunaannya sebagai berikut.
1. Download MySQL Query browser di alamat:
http://dev.mysql.com/downloads/
2. Setelah download selesai jalankan instalasi seperti biasa.
3. Setelah proses instalasi selesai, jalankan MySQL Query Browser
dengan meng-klik Start > MySQL > MySQL Query Browser.
4. Kotak dialog pertama yaitu kotak dialog login ke MySQL Server
Instance akan ditampilkan.
5. Pada kotak dialog ini masukan user dan password MySQL yang
telah dibuat sebelumnya.
6. Untuk Default Schema, bisa di isikan dengan bebas. Klik tombol
OK jika sudah.
7. Berikutnya console utama akan ditampilkan. Untuk membuat
database baru, Klik kanan pada database lalu klik pada pilihan
Create Schema
8. Ketikan nama database yang Anda inginkan dan sampai tahap ini
database baru telah berhasil dibuat.
9. Berikut adalah melakukan proses import dari database yang
telah dibuat sebelumnya.
10.Klik kanan Database yang baru saja dibuat lalu klik pada pilihan
Make Default Schema.
11.Klik File > Open Script, lalu pilih file .sql yang ingin di restore.
12.Sekarang kita tinggal Execute untuk mengimport file .sql pada
database PHP
6. Menggunakan BlogEngine.Net
BlogEngine.net adalah suatu aplikasi web yang dibuat dengan
menggunakan teknologi ASP.Net. Aplikasi web ini merupakan proyek
open source yang jelas kodenya dapat dimodifikasi, dirubah, dan
ditambahkan sesuai dengan kebutuhan dengan mengikuti lisensi yang
berlaku.
BlogEngine.Net biasa ditandem dengan database SQL Server, namun
sisi menariknya adalah aplikasi web ini juga dapat berjalan tanpa
database, tapi menggunakan XML sebagai penggantinya.
Instalasi BlogEngine.Net pada IIS
Berikut ini panduan dasar cara menggunakan BlogENgine.Net pada
web server IIS.
1. Download versi terbaru engine BlogEngine.Net di alamat:
http://www.codeplex.com/blogengine
2. Setelah proses download selesai buat sebuah folder baru dengan
nama folder bebas didalam folder inetpub.
3. Ekstrak seluruh isi dari file yang telah didownload kedalam folder
baru tersebut.
4. Sebagai contoh, disini saya membuat folder BlogEngine.Web.
5. Berikutnya buka IIS Manager.
6. Klik kanan Default Web Site > Add Application.
7. Pada kotak dialog Add Application yang tampil, isi alias dengan
nama bebas lalu tentukan juga physical path-nya, yaitu folder
baru didalam folder inetpub yang telah Anda buat sebelumnya.
8. Sebagai contoh, saya membuat Alias blogengine dan
menentukan Physical path:
C:\inetpub\BlogENgine.Web
9. Klik tombol OK untuk menutup kotak dialog tersebut.
10.Sampai tahap ini, proses instalasi telah selesai.
11.Buka Internet Browser favorit Anda lalu akses ke alamat:
http://localhost/blogengine
12.Tampilan awal yang akan Anda dapatkan tampak seperti gambar
berikut ini.
Jika setelah instalasi Anda mendapatkan pesan kesalahan (error)
seperti tampak dalam gambar berikut ini, artinya Anda perlu untuk
mengatur seting permission.
Cara untuk mengatur seting permission tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Buka IIS Manager > Pilih Aplikasi blogenine > Edit Permission
2. Pada tab Security > Klik Edit > Klik Add > Ketik Network Service
> OK.
3. Pada Permission for Network Service tambahkan opsi full control.
4. Begitu juga pada Permission for User tambahkan opsi full control.
5. Klik tombol OK untuk menutup kotak dialog Permissions
tersebut.
6. Dan sekarang mestinya Anda sudah bisa mengakses halaman
utama BlogEngine.Net di alamat:
http://localhost/blogengine
Konfigurasi BlogEngine.Net
Setelah BlogEngine.Net berhasil dijalankan pada IIS, berikutnya
adalah mengatur beberapa konfigurasi awal. Caranya sebagai berikut.
1. Login pada http://localhost/blogengine
2. Untuk masuk ke halaman administrator BlogENgine.Net gunakan
credential berikut ini:
* User: admin
* Password: admin
Dengan alasan keamanan, password admin yang merupakan
password default ini sebaiknya segera diganti.
3. Setelah login, di bagian kanan Anda akan mendapatkan menu
untuk Administrator seperti tampak pada gambar berikut ini.
Keterangan untuk menu tersebut adalah sebagai berikut:
* Add Entry: untuk membuat tulisan baru.
* Blogroll: untuk menambah weblink.
* Controls: untuk konfigurasi tulisan, dll.
* Categories: untuk mengelola kategori tulisan.
* Pages: untuk membuat dan mengelola halaman.
* Referrer : Untuk mengetahui darimana saja blog kita diakses.
(Traking)
* Settings: untuk mengatur nama blog, deskripsi, theme, dll.
* Profiles: untuk mengelola profile user.
* Users : untuk mengelola user.
* Comments: Mengelola Komentar
* Extensions : untuk mengelola extension (plugins).
* Change Password: Untuk merubah password user.
Cobalah untuk mengakses menu-menu tersebut untuk melihat
beragam seting yang ada didalamnya. Jika Anda terbiasa
menggunakan aplikasi web seperti misalnya Wordpress, maka
setidaknya Anda akan memahami seting-seting yang terdapat
didalam menu-menu tersebut.
Mengubah Theme BlogEngine.Net
Seperti halnya aplikasi web lainnya, BlogEngine.Net juga mendukung
theme untuk mempercantik tampilan situs Anda. Cara mengganti
theme ini adalah sebagai berikut.
1. Download theme yang Anda inginkan di alamat:
http://blogenginetheme.com
http://www.dotnetblogengine.net/page/themes.aspx
2. Setelah download, ekstrak file theme ke folder:
BlogEngine.Web/themes.
3. Berikutnya login kedalam admin panel BlogEngine.
4. Klik pada pilihan Setting. Lalu pada Basic Setting Anda akan
mendapatkan theme yang telah Anda download sebelumnya.
Pilihlah theme yang Anda inginkan.
5. Klik Save Setting.
6. Dan contoh hasil akhirnya dapat Anda lihat berikut ini.
Langganan:
Postingan (Atom)